Jayapura – Bertempat di Hotel Fox di Kota Jayapura telah dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diselenggarakan oleh Polda Papua, Kamis (2/11/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan informasi dalam mendukung pengamanan Sistem Pemilu tahun 2023-2024 di seluruh Indonesia.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kabid TIK Polda Papua, Kombes Pol I Gusti Gede Era Adhinata, S.I.K, Manager PT Pandu Palapa Telematika (PAPATEL), Bapak Donny Irfan Manulang, Seluruh Personel Sie TIK Polres Jajaran dan Personel Bid TIK Polda Papua.
Kabid TIK Polda Papua dalam sambutannya menekankan pentingnya konsolidasi dan pemahaman bersama terkait tugas mereka dalam bidang kepolisian, terutama dalam hal fungsi TIK.
“Kepemahaman yang mendalam tentang teknologi, seperti pemasangan kabel dan pelaksanaan zoom, merupakan hal yang penting. Terutama dalam konteks pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2024,” ungkapnya.
Era Adhinata juga mencatat pentingnya kecepatan informasi dari pusat ke daerah. Sejumlah stasiun basis satelit (SSB) telah terpasang di hampir seluruh wilayah Papua, meskipun masih ada beberapa daerah yang memerlukan perhatian khusus.
Pada akhirnya, tujuan utama dari penggunaan teknologi informasi adalah memastikan bahwa informasi penting, terutama terkait pemilihan kepala daerah, dapat ditangani dengan cepat dan efisien.
Manager PT Pandu Palapa Telematika (PAPATEL) Denny Irfan Manulang, juga memberikan pandangannya terhadap tantangan yang dihadapi, khususnya dalam wilayah pegunungan Papua. Ia menggambarkan bahwa wilayah pegunungan memiliki tantangan tersendiri dalam akses internet, di mana stabilitas sinyal bisa menjadi masalah.
“Sebagai contoh, jika sinyal internet di daerah pegunungan kurang baik, ini dapat menjadi masalah serius,” ucapnya.
“Untuk mendapatkan internet yang bagus prosesnya tentu tidak mudah. Contohnya untuk mengantarkan internet ke wamena sumber datanya pertama dari jakarta kemudian melewati kabel optik menuju surabaya-bali-kupang-Nusa tenggara hingga dobo. Kemudian sambung menuju kabel bawah laut hingga tiba di timika-asmat-mapi-bovendigoel. Dari jakarta-wamena jika kabel optik ini terputus di timika maka internetnya akan mati semua,” lanjutnya.